Manusia dengan lingkungan memang erat kaitannya. Secara harfiah manusia hanya bisa tinggal di lingkungan yang kondisi lingkungannya baik atau mendekati baik. Walaupun masih ada yang terpaksa untuk tinggal di lingkungan yang sebaliknya karena memang kondisi yang tidak memungkinkan, namun kondisi tersebut masih bisa diterima oleh orang yang tinggal di tempat tersebut. Karena jika manusia tinggal di tempat yang benar-benar tidak cocok atau sumber daya yg tidak ada maka akan menimbulkan rasa ketidak betahan karena pemenuhan kebutuhan sulit atau tidak ada. Untuk dapat diterima oleh manusia minimal lingkungan tersebut memiliki sumber daya biotik maupun abiotik untuk melangsungkan hidupnya.
Dengan predikat manusia sebagai khalifah di bumi atau disebut pemimpin, dan dengan penciptaan manusia yang sangat-sangat sempurna dibandingkan dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya, manusia mempunya otak dan hati yang seharusnya digunakan dengan sebaik-baiknya untuk menciptakan lingkungan yang baik bagi dirinya dan orang lain. Akal digunakan untuk berpikir bagaimana caranya kita mengolah sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya tetapi tetap dengan menggunakan hati, agar tidak ada yang merasa dirugikan atau bahkan terjadi kerusakan di kemudian hari. Pengolahan sumber daya dengan hati memang sangat penting, karena saat ini banyak sekali oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab mengolah sumber daya tanpa memikirkan resiko dan akibat dari apa yang telah mereka lakukan. Mereka jadikan itu sebagai bisnis dan nilai ekonomi yang cukup tinggi, mungkin jika bisnis mereka dilegalkan dan tetap memperhatikan lingkungan dan melakukan perbaikan tidak teralu dijadikan masalah. Yang dijadikan masalah kebanyakan dari mereka adalah oknum yang melakukan pengolahan secara ilegal dan tidak melakukan perbaikan, mereka melakukannya dengan egois dan hanya memikirkan keuntungan pribadi, sedangkan mereka tidak sadar bahwa mereka telah melakukan kerusakan bahkan mungkin sudah banyak korban yang merasakan dampak tersebut.
Akibat global warming yang kita rasakan saat ini pun akibat manusia yang tidak menggunakan hatinya untuk mengolah sumber daya yang ada. Bukan hanya oknum-oknum tertentu, tetapi sebagian besar masyarakat umum masih banyak yang belum sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Padahal bumi sudah semakin tua, seharusnya kesadaran itu muncul dengan sendirinya , karena sebetulnya penjagaan bahkan perbaikan bumi itu untuk dirasakan bersama bahkan generasi berikutnya.
Nah, sekarang mari kita cari
tahu apa itu lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Pengertian lingkungan hidup adalah sebuah kesatuan ruang dengan segala benda dan makhluk hidup di dalamnya termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi keberlangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Lingkungan hidup mencakup ekosistem, perilaku sosial, budaya, dan juga udara yang ada.
Pengertian Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan , dan mati, dan seterusnya, serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.
Berikut ini beberapa
perilaku manusia yang dapat merusak lingkungan:
1. Perilaku
yang Menyebabkan Kerusakan Tanah.
· Membuang Sampah di Sembarang Tempat, menyebabkan. saluran air tersumbat, mengganggu sirkulasi udara dalam tanah (forus).
· Penggunaan kemasan plastik. Plastik termasuk bahan yang sangat lambat hancur, sehingga penggunaan besar-besaran plastik akan menambah besar volume sampah yang tidak terdaur ulang secara alami. Kurangi penggunaan plastik seperti kantongan kresek, pilih produk yang memasannya tidak menggunakan plastik.
· Menggunakan pestisida yang berlebihan pada tanah.
· Penebangan pembakaran liar dan pohon di hutan-hutan, menyebabkan tanah tidak bisa menyerap air dan terjadi banjir, tanah longsor dan erosi. Hutan adalah sumber pemenuhan kebutuhan akan kayu. Akibatnya, penebangan pohon dilakukan tidak terbatas. Penebangan hutan liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Hilangnya habitat dan makhluk hidup serta musnahnya spesies hewan dan tumbuhan, dapat terjadi akibat penebangan pohon yang tidak terkendali ini
2. Perilaku yang
Menyebabkan Polusi Udara
· Penggunaan mobil pribadi. Bila setiap orang menggunakan mobil pribadi di jalan raya maka bukan hanya kemacetan saja yang menjadi masalahnya tetapi efisiensi penggunaan bahan bakar juga menjadi sangat rendah, pergunakan angkutan umum semaksimal mungkin.
· Menggunakan kendaraan yang mengeluarkan pembuangan asap yang berlebihan.
3. Perilaku yang Menyebabkan Kerusakan Lingkungan Perairan
· Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan, menyebabkan kerusakan terumbu karang.
· Pembuangan limbah pabrik ke sungai-sungai tanpa adanya pengolahan limbah
· Penambangan pasir laut, menyebabkan abrasi dan rusaknya pantai sehingga merusak ekosistem laut.
Upaya Pelestarian Lingkungan
Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
1. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
· Melakukan
penanaman pohon ditempat yang gersang
· Tidak
mebuang sampah sembarangan
· Tidak
membakar sampah plastik tapi menguburnya
· Membuat
lubang biopori disekitar tempat tinggal
2. Pelestarian udara
· Menggalakkan
penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
· Mengupayakan
pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran
· Mengurangi
atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di
atmosfer
3. Pelestarian hutan
· Reboisasi
atau penanaman kembali hutan yang gundul.
· Melarang
pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
· Menerapkan
sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
· Menerapkan
sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
· Menerapkan
sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan
hutan.
4. Pelestarian laut dan pantai
· Melakukan
reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
· Melarang
pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena
karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
· Melarang
pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
· Melarang
pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
5. Pelestarian flora dan fauna
· Mendirikan
cagar alam dan suaka margasatwa.
· Melarang
kegiatan perburuan liar.
· Menggalakkan
kegiatan penghijauan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar